6 Alasan Penting Memilih Makanan Organik

Pemilihan makanan yang tepat sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita, dan semua tahu bahwa makanan organik memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibanding makanan non-organik. Selain memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan tubuh, ada beberapa alasan penting lain kenapa kita perlu memilih makanan organik.

6 Alasan Penting Memilih Makanan Organik


1. Melindungi Kesehatan Tubuh Manusia

Penelitian menunjukkan bahwa petani konvensional memiliki resiko terkena kanker 6 kali lebih banyak dibanding petani organik. Ini diakibatkan oleh pupuk kimia dan pestisida yang disemprotkan oleh petani selama bertahun-tahun terpapar pada tubuh petani tanpa perlindungan.

Bahaya dari pupuk kimia dan pestisida lebih banyak diderita oleh anak-anak. Hal ini dikarenakan anak-anak memiliki massa tubuh lebih kecil dengan proses metabolisme lebih cepat, sehingga pupuk kimia dan pestisida lebih mudah terpapar pada anak-anak.

Petani organik umumnya menggunakan uang sendiri dalam melakukan penelitian yang bertujuan mengurangi penggunaan pestisida dan meminimalis efek buruk pada lingkungan akibat pertanian konvensional.

2. Mendukung Ekonomi yang Sebenarnya

Makanan organik memang tampak lebih mahal, tapi sebenarnya makanan non organik menimbulkan biaya lebih banyak: mulai dari sampah yang berbahaya, kerusakan lingkungan, dan tentu saja merusak kesehatan tubuh.

3. Melindungi Tanah

Penggunaan pupuk kimia dan pestisida selama bertahun-tahun telah menimbulkan lebih banyak hama serangga, hama tanaman, dan menimbulkan penyakit tanaman yang lebih kuat.

International Food Policy Research Institute juga menyebut bahwa 40% tanah agrikultur di dunia mengalami kerusakan parah: erosi yang diakibatkan oleh sistem penanaman tunggal secara terus-menerus, tanah kehilangan nutrisi akibat penggunaan pupuk kimia, dan salinization /penumpukan kadar garam dalam tanah akibat irigasi berlebihan.

Sedangkan pertanian organik menggunakan pupuk alami, seperti kompos dan pupuk kandang, yang bisa memberi nutrisi pada tanaman dan tanah.

4. Melindungi Air

Pestisida menyerap ke dalam tanah mengkontaminasi air tanah, yang kemudian air tanah ini digunakan untuk menyiram tanaman, mencuci, mandi, serta makan dan minum. Jika air tanah yang terkontaminasi ini terus mengalir hingga ke danau dan sungai, maka bisa menyebabkan pertumbuhan alga yang bisa merusak kehidupan alami tanaman dan binatang dalam air.

5. Mempromosikan Biodiversity (aneka ragam bio)

Sistem penanaman tunggal (mono-cropping) merupakan praktik penanaman satu jenis tanaman dalam skala besar selama bertahun-tahun. Kurangnya keanekaragaman tanaman hidup alami ini menyebabkan tanah kekurangan mineral alami dan nutrisi, dan untuk mengatasinya petani menggunakan pupuk kimia yang sebenarnya bisa menciptakan kerusakan lebih besar.

Biodiversity (aneka ragam bio) adalah sistem penanaman beragam di mana petani akan menanam beberapa jenis tanaman sekaligus di satu ladang secara bersamaan (sistem tanaman pendamping), atau menanam tanaman berbeda secara bergantian setelah satu jenis tanaman dipanen. Misal menanam sayuran di ladang bekas sawah setelah padi dipanen, kemudian menanam padi lagi saat musim tanam padi tiba. Sistem biodiversity bisa menjaga kesehatan tanaman dan tanah tanpa perlu bahan kimia.

6. Melawan Pemanasan Global

Pupuk kimia berbahan dasar petroleummemang bisa melepaskan nitrogen untuk membuat tanaman tumbuh dengan cepat, tapi nitrogen ini bisa memasuki atmosfer dan berkontribusi menyebabkan pemanasan global.


Kalau tidak bisa makan makanan organik karena harga mahal dan sulit didapat, maka jangan khawatir. Bersihkan dengan baik setiap buah dan sayuran yang akan dimakan, kupas kulit buah-buahan untuk mengurangi asupan bahan kimia ke dalam tubuh, dan makan lima sampai sepuluh porsi buah-buahan & sayuran bergizi tinggi setiap hari bisa membantu mengatasi masalah kesehatan akibat pupuk kimia dan pestisida.

Bagaimana pun juga, makan banyak buah-buahan dan sayuran tetap cara terbaik untuk memperoleh serat,  vitamin, dan mineral bagi kesehatan tubuh
Tags

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)